Pernahkah kamu membayangkan berwudhu dan berkumur-kumur menggunakan air yang berwarna merah?
Di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, hal ini bukanlah sekadar khayalan, melainkan kenyataan pahit yang dihadapi oleh masyarakat pesisir pedalaman Indonesia.
Sejak puluhan tahun lalu baik saat musim hujan atau kemarau, Desa Mayangsari selalu mengalami krisis air bersih. Setiap hari masyarakat menempuh perjalanan jauh ke lokasi sumber air yang berjarak kiloan meter dari pemukiman.
Namun, harapan untuk menemukan air jernih menjadi hilang, karena yang mereka temui dari sumber mata air ialah kubangan air berwarna merah. Air merah inilah yang menjadi satu-satunya pilihan, meskipun tidak begitu baik untuk diminum atau digunakan memasak karena tingkat keasamannya yang tinggi. Masyarakat di sana terpaksa menggunakan air merah untuk berwudhu, mencuci bahkan untuk mandi.
Di tengah kondisi sulit ini, Amal Mulia hadir sekaligus mengajak Sahabat Amal untuk memberikan Sedekah Jariyah Terbaiknya. Bersama kita hadirkan sumber air bersih bagi masyarakat yang ada di desa tersebut. Sesuai hadits nabi yang diriwayatkan dari Sa’id bahwasanya Sa’ad mendatangi Nabi SAW lalu bertanya, “Sedekah apa yang paling engkau sukai.” Jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sedekah air.” (HR. Abu Daud).
Bersama-sama kita ciptakan kebahagiaan dengan menghadirkan air bersih layak konsumsi dan menjadi peran kebaikan dalam memastikan hak dasar setiap individu terpenuhi.