

Puluhan nyawa melayang dalam sekejap, lebih dari 30 kota dan kabupaten terdampak banjir, banjir bandang, dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Aceh sejak 24 November 2025.

Bencana besar ini tidak hanya menenggelamkan ribuan rumah tetapi juga masjid-masjid terendam lumpur begitu juga dengan ratusan mushaf Al-Quran ikut hanyut dan rusak tersapu banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa banjir dan cuaca ekstrem menghantam empat wilayah kabupaten di Sumatera Utara pada Senin, 24 November 2025, dan Selasa, 25 November 2025.
Wilayah terdampak meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Pemerintah daerah menetapkan Status Tanggap Darurat 14 hari (25 November – 9 Desember 2025) melalui SK Bupati Nomor 552 Tahun 2025.
Dampak paling berat terjadi di Daerah Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Tengah
Cuaca ekstrem juga melanda Sumatera Barat. Sebanyak 13 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dilanda banjir dan longsor pada Selasa 25 November 2025.
Hingga kini 13 daerah terdampak, termasuk Padang, Padang Pariaman, Kota Solok, Agam, Kota Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Pasaman, Pasaman Barat, dan Limapuluh Kota.

Masjid-masjid di beberapa wilayah juga terdampak banjir. Air mengalir masuk ke area ibadah, merusak karpet, mimbar, kitab-kitab, hingga mushaf Al-Quran yang ikut basah, hanyut, atau tak lagi bisa digunakan.

Di Aceh banjir bandang menyapu beberapa daerah mengalami banjir bandang. Provinsi Aceh menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi 120 hari (12 September – 31 Desember 2025).
Kabupaten Aceh Timur menjadi wilayah yang paling parah dengan 29.706 orang terdampak banjir dan longsor. Selain itu, 2.456 warga terpaksa mengungsi.
Di Kabupaten Pidie Jaya, sebanyak 22.190 jiwa terimbas banjir dan longsor. Sementara itu, banjir besar di Aceh Singkil membuat 25.827 warga terdampak. Di wilayah Aceh Utara, jumlah warga terdampak mencapai 3.690 orang.

Total 2.668 unit rumah terdampak (3 rusak berat, 17 rusak sedang, 6 rusak ringan). Banjir juga merendam 420 hektare sawah dan menenggelamkan 571 tambak di 15 gampong Kecamatan Seunuddon.
Di Kabupaten Bireuen, hingga kini banjir belum surut. Rumah-rumah warga, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas ibadah masih terendam
Banyak masjid dan mushola rusak, karpet tidak bisa digunakan, mukena yang terkena tanah, dan ratusan Al-Quran basah atau hanyut tanpa bisa diselamatkan.

Sahabat, di tengah duka yang melanda, bukan hanya rumah warga yang rusak. Masjid-masjid yang menjadi tempat bernaung dan beribadah kini ikut porak-poranda. Banyak Al-Quran yang basah, robek, bahkan hanyut terbawa arus banjir.

Mari ulurkan tangan untuk saudara-saudara kita di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Bantu mereka memulihkan rumah, fasilitas umum, dan terutama fasilitas ibadah agar adzan kembali berkumandang dan Al-Quran kembali bisa dibaca oleh jamaah.
![]()
Belum ada Fundraiser