Wujudkan Mimpi Anak Pedalaman NTT: Renovasi Sekolah Satu-Satunya

15 tahun sejak dibangun, belum ada perubahan sama sekali. Lantainya langsung tanah, atapnya daun dan dindingnya jerami dari belahan bambu. Sebagian anak pun terpaksa duduk langsung di tanah karena keterbatasan bangku dan kursi. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bahkan yang lebih miris ketika musim hujan datang, kegiatan belajar mengajar di kelas terpaksa diliburkan karena kelas tidak memungkinkan untuk dipakai. 

Para orang tuanya belum mampu membelikan peralatan sekolah yang lengkap untuk mereka, sehingga sebagian besar anak berangkat sekolah tanpa mengenakan sepatu, seragam pun dipakai bertahun-tahun hingga kumal. Namun dengan keterbatasan yang mereka alami, tak melunturkan semangat untuk terus menuntut ilmu dan mengejar cita-cita mereka menjadi dokter, polisi, hingga tentara.

Entah, apakah cita-cita mereka bisa terwujud dengan kondisi sekolah yang serba kekurangan ini? Gurunya pun kurang, dan harus mengajar anak-anak kelas 1-6 yang duduk di kelas secara bersamaan. Dengan begitu, proses belajar mereka pun jauh lebih tertinggal dibandingkan anak-anak lainnya.

Sebenarnya masyarakat setempat ingin sekali merenovasi sekolah ini agar anak-anaknya bisa belajar di kelas yang layak. Namun karena keterbatasan biaya yang kebanyakan orang tua mereka berasal dari kalangan dhuafa dan mengandalkan upah dari hasil bertani yang tak seberapa, sehingga jangankan untuk merenovasi sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.

Namun walaupun seperti itu, harapan mereka tak pernah terputus untuk anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan tinggi agar kelak dapat membawa perubahan untuk dusun mereka.

Sahabat, yuk bantu anak-anak pedalaman untuk dapat mewujudkan mimpinya dengan semangat memajukan pendidikan di berbagai pelosok negeri. Kita bantu murid-muridnya, renovasi sekolahnya dan sejahterakan para pengajarnya. Mari mengekalkan kebaikan bersama untuk ciptakan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.