

Konflik tak Berkesudahan 150.000 Jiwa Melayang Pembantaian Brutal Kelaparan pun Melanda!
Brutalnya perang saudara di Sudan kini telah berubah menjadi pembantaian massal. Selama hampir dua tahun, konflik ini telah merenggut lebih dari 150.000 jiwa.

Perang terjadi antara Tentara Militer Sudan (SAF) yang dipimpin Jenderal al-Burhan dan Pasukan Paramiliter RSF yang dipimpin Hemedti. Namun, ini bukan lagi soal perebutan kekuasaan tapi pembantaian pada warga sipil.

Orang-orang yang kabur dari El-Fasher menuju Al Dabbah di utara dilaporkan meninggal di perjalanan karena kekurangan gizi atau luka tembak. Lebih dari 10 juta orang terpaksa mengungsi mengungsi dari El-Fasher, berjalan sangat jauh hanya untuk menyelamatkan diri.
Kaum perempuan di Sudan menjadi target perkosaan hingga pembantaian oleh paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Mereka bahkan mengalami kekerasan seksual saat berusaha mencari makanan.

Anak-anak menghadapi risiko kematian akibat lonjakan drastis malnutrisi yang merajalela. Tak ada makanan yang mereka bisa makan, akibatnya Banyak warga terpaksa makan pakan ternak untuk bertahan hidup.

Sumber air bersih, listrik, dan internet telah lama terputus, memperburuk penderitaan. Mereka tidak punya makanan, air bersih, atau tempat berlindung. Wabah penyakit mematikan seperti Kolera, Malaria, dan Demam Berdarah menyebar cepat karena sanitasi yang buruk dan fasilitas kesehatan hancur total.
Sahabat, jangan biarkan penderitaan warga Sudah berlanjut. Anak-anak, ibu hamil, dan orang tua di Sudan adalah korban kekejaman, mereka membutuhkan bantuan kita.
Sahabat, jangan biarkan penderitaan ini terus berlanjut. Mereka adalah saudara kita yang menjadi korban kekejaman perang. Bersama Amal Mulia, mari kita ulurkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa dan memberi harapan bagi warga Sudan yang sedang dalam kondisi darurat
![]()
Belum ada Fundraiser