

Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan: “Semua orang di dunia ini adalah tamu, sedangkan harta seluruhnya adalah titipan. Semua tamu pasti pergi, sedangkan yang titipan itu harus dikembalikan kepada pemilik. (Az-Zuhud, karya Imam Ahmad no. 906)
Begitulah hakikat dunia, maka kita harus senantiasa mengingatnya. Harta itu hanya hak pakai, bukan hak milik pribadi.
Sehingga, berbahagialah! orang yang dititipkan kekayaan tapi kekayaan itu dititipkan kepada membangun masjid. Kekayaannya habis, tapi orang tetap mendoakan. Setetes ataupun dua tetes mengalir ke alam barzakh.
Di dalam suatu riwayat dari Jabir bin 'Abdillah r.a., Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga. (HR. Ibnu Majah).
Maka maa syaa Allah, dengan menitipkan harta ke masjid, selain pahalanya terus mengalir sampai alam barzakh, Allah pun akan siapkan satu bangunan yang sama di surga.

Sahabat, hari ini Allah ingin mengabarkan peluang kebahagiaan kekal itu lewat pembangunan sebuah masjid milik sebuah Panti Lansia dan Yatim Dhuafa di kampung pelosok, yakni Masjid Riyadhul Hilim di Desa Markeh Kec. Renah Pembarap Kab. Merangin Prov. Jambi.
Panti ini menjadi sebuah tempat pembinaan para lansia dhuafa dan yatim yang terlantar. Terdapat 40 lebih lansia dan 25 anak yatim dhuafa yang berada di panti ini. Mereka diberi tempat tinggal, kebutuhan pangan dan pembinaan agama. Namun karena pihak panti tidak sanggup menanggung kebutuhan sepenuhnya, maka mereka membutuhkan uluran tangan orang-orang baik.

Fasilitas yang berada di panti juga ala kadarnya yang hanya sebatas sebuah gubuk kayu untuk tempat tinggal. Terdapat satu tempat yang mereka katakan sebagai masjid, karena dinding kayunya sudah dimakan rayap, lantainya lapuk, lalu jendelanya terbuat dari kawat berkarat.

Pihak panti telah berusaha untuk membangun ulang masjid baru untuk seluruh santri disana, sebab sudah tidak muat dipakai seluruh santri. Namun karena keterbatasan biaya, pihak panti tidak sanggup melanjutkan kembali pembangunan masjid tersebut, jangankan untuk membangun masjid, memenuhi kebutuhan harian saja mereka kerepotan. Sehingga sampai saat ini pembangunan masjid baru sampai tahap pembuatan tiang nya saja.

Walaupun begitu, para santri masih tetap menggunakan masjid tersebut sebagai tempat beribadah, berlindung dari hewan liar, serta mengaji walaupun harus bergantian antara santri anak dan lansia. 

Masjid Riyadhul Hilim ini tak boleh hilang, justru wajib kita bantu untuk terus luaskan. Terdapat 65 orang yang benar-benar membutuhkan tempat berlindung, dan berniat tulus ingin memperdalam ilmu agama. Kita saudara mereka, sehingga walau kini mereka sebatang kara, masih ada kita yang akan bersatu untuk membantu mereka.
Sahabat, maukah membantu saudara-saudara kita di Panti Riyadhul Hilim Jambi untuk punya masjid yang layak? Ikut sedekah jariyah senilai satu batu bata saja insyaAllah bisa menjadi warisan pahala dan investasi amal terbaik kita setelah wafat.
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533).
Jangan lewatkan peluang untuk mengekalkan kebaikan yang akan mengalir selamanya, dengan cara Klik Donasi Sekarang!
#Nominal yang didonasikan sudah termasuk oprasional penyaluran dan program syiar Islam
![]()
Belum ada Fundraiser